Perkembangan zaman kini mulai sangat terasa, salah satunya pada dunia batik membatik. Batik yang dulunya identik dengan canting ataupun malam, kini telah muncul inovasi baru yakni membatik menggunakan bagian dari tumbuhan. Bagian tumbuhan yang sering digunakan adalah daun. Daun untuk batik ecoprint memang sangat cocok dan ideal.
Sesuai dengan namanya Ecoprint yang terdiri dari dua susunan kata, yakni Eco yang berasal dari kata ekosistem (alam) dan Print yang berarti mencetak. Maka batik ecoprint adalah sebuah batik dengan metode mencetak pola motif menggunakan bahan dari alam.
Dari namanya pula dapat dipastikan bahwa teknik ini berbeda dengan teknik batik lainnya, ketika batik tulis atau cap pada tahap tertentu menggunakan bahan kimia, ecoprint hanya menggunakan bahan dari unsur-unsur alami tanpa sintetis maupun kimia.
Maka batik dengan teknik ecoprint ini sangatlah ramah lingkungan dan tentunya tidak menimbulkan pencemaran air, tanah atau udara.
Pembuatan Batik Ecoprint

Dalam pembuatan batik ecoprint biasanya daun-daun pohon yang ada di alam untuk menghasilkan motif batik yang indah.
Meski cukup terlihat sederhana, dalam proses pembuatan batik ini diperlukan keterampilan yang mumpuni, supaya corak yang dihasilkan memuaskan.
Terlebih dalam pemilihan daun yang akan digunakan juga perlu pertimbangan karena tidak semua daun bisa digunakan untuk batik ecoprint.
Karena daun yang bisa digunakan hanyalah daun yang mampu menghasilkan warna tajam. Karakter dari batik Ecoprint sendiri adalah terbuat dari pewarna alami, maka daun yang digunakan haruslah daun yang mampu mengeluarkan warna supaya menghasilkan batik yang dijamin keunikannya.
Maka sebelum memutuskan untuk membuat batik ecoprint perlu diketahui terlebih dahulu jenis-jenis daun yang akan dipergunakan dalam pembuatannya.
Tentunya langkah ini dilakukan untuk meminimalisir adanya kegagalan dalam proses pembuatan ecoprint.
Ragam Daun untuk Batik Ecoprint
Setelah mengetahui bahwa tidak semua daun bisa digunakan untuk bahan batik Ecoprint, mari kita membahas apa saja ragam daun yang ideal untuk batik ecoprint.
Selain memastikan daun itu menghasilkan warna yang tajam, dalam memilih daun untuk batik Ecoprint juga ada kriteria khusus yang perlu dijadikan pertimbangan diantaranya daun yang dipakai memiliki ketebalan tertentu tidak terlalu tipis ataupun terlalu tebal, serta daun tanaman tersebut memiliki bentuk permukaan daun yang tidak licin.
Lalu apa saja daun yang memasuki kriteria tersebut? beberapa daun yang memasuki kriteria tersebut adalah

- Daun jarak
- Daun kayu afrika
- Daun pongporang atau daun lanang
- Daun jati
- Daun jambu biji
- Daun kersen
- Daun belimbing
- Daun tinta atau daun mangsi
- Daun ungu
- Daun arbei atau daun murbei
Dalam penyimpanannya pun jangan sembarangan. Salah satu hal yang jangan sampai anda lakukan adalah menyimpan dedaunan di dalam plastik. Karena hal itu akan menyebabkan kondisi daun jamuran.
Ketika daun memiliki jamur di permukaan maka hal ini adalah sesuatu yang fatal, karena artinya daun sudah expired atau sudah tidak bisa dipakai untuk ecoprint dan tentunya mengurangi kualitas daun tersebut.
Maka rekomendasi dari kami, dalam menyimpan daun untuk batik ecoprint akan lebih baik jika anda simpan dalam freezer. Dengan dibersihkan terlebih dahulu lalu masukkan dalam freezer. Langkah ini akan meningkatkan keawetan daun hingga waktu yang cukup lama.
Proses pembuatan Batik Ecoprint
Ketika semua bahan sudah siap, proses pembuatan batik Ecoprint cukup mudah untuk dilakukan.
Namun selain bahan yang sudah siap, kain yang digunakan juga perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Tidak bisa kain sutra dan katun langsung digunakan begitu saja.
Perlu melewati proses perendaman selama kurang lebih 60 menit menggunakan larutan tertentu. Lalu direbus dan diamkan selama semalam.
Proses itu dilakukan untuk menghilangkan segala zat kimia yang ada di kain. Baru setelah kain di bersihkan proses batik Ecoprint bisa dimulai.
Untuk mencegah lantai kotor, sebelum menggelar kain bisa Anda siapkan plastik terlebih dahulu sebagai alas kain tersebut.
Setelah tergelar dengan rapi, Anda bisa mulai menata daun yang sudah disiapkan sesuai dengan keinginan Anda. Bisa dengan menata tiga lembar daun kecil sekaligus atau satu lebar daun besar.

Setelah tertata dengan apik, Anda perlu memberi alas plastik lagi di atasnya. Baru setelah itu Anda bisa menggulung kain dan mengikatnya. Pastikan ketika menggulung tidak ada daun yang bergeser, dan pastikan ikatan pada kain tersebut sudah kencang.
Ketika kain sudah tergulung dan terikat kencang, kukuslah kain selama kurang lebih dua jam. Lalu buka kembali gulungan tersebut dan keringkan di tempat yang tidak berada di bawah sinar matahari langsung. Karena sinar matahari bisa melemahkan warna yang dihasilkan daun pada batik ecoprint.
Untuk memperoleh warna yang kuat dan hasil yang memuaskan diamkan kain tersebut selama 5 sampai 7 hari. Jika hasil yang tampak sudah sesuai dengan harapan, proses yang terakhir adalah fiksasi warna pada batik ecoprint.
Dalam proses fiksasi warna Anda bisa menggunakan larutan tertentu untuk menetapkan warna yang ingin Anda tonjolkan pada kain batik ecoprint. Setelah proses fiksasi bilas kain Anda dan jemur kembali. Jika sudah kering, maka kain ecoprint Anda sudah siap digunakan.
Proses pembuatan batik ecoprint tersebut menjadi penutup artikel gogreengardenjogja.com kali ini. Semoga dengan membaca artikel ini bisa memudahkan Anda dalam mengenali daun apa saja yang cocok untuk batik ecoprint dan mengetahui bagaimana proses pembuatannya.
Mari jadi salah satu agen pelestari batik khas daerah dengan mengenal berbagai teknik pembuatan batik.
Terimakasih sudah menyimak hingga akhir.