Memilih Media Tanam Organik Untuk Tanaman Hias

Ada dua jenis media tanam, media tanam organik dan media tanam hidroponik. Dua jenis media tanam ini termasuk yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dalam membudidayakan tanaman hias. Baik perseorangan maupun unit usaha khusus budidaya.

Mengingat vitalnya peran media tanam bagi para pemilik tanaman hias, instrumen ini menjadi tidak kalah penting untuk juga mendapatkan perhatian sebagaimana perhatian terhadap tanaman hias itu sendiri. Hal ini tak ubahnya air sebagai lingkungan dan habitat bagi ikan, maka demikian halnya media tanam bagi berbagai macam tanaman hias.

Oleh karena itu, agar tanaman bisa terus tumbuh secara maksimal, mau tidak mau Anda harus menyediakan media tanam berkualitas dan sesuai dengan karakter tanaman itu sendiri. Ada jenis tanaman yang hanya cocok dengan media tanam hidroponik, sebagiannya lebih cocok dengan media tanam yang organik. Hal ini jelas sangat penting untuk difahami.

Pentingnya media tanam yang kondusif bagi pertumbuhan tanaman. Sumber : unsplash.com
Pentingnya media tanam yang kondusif bagi pertumbuhan tanaman. Sumber : unsplash.com

Hanya saja, meski media tanam hidroponik terbilang banyak digunakan, media tanam jenis organik masih jauh lebih jamak digunakan oleh sebagian besar masyarakat. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kita akan membahan mulai dari macam-macam media tanam organik, sampai dengan tips mudah dalam memilih media tanam organik.

Macam-Macam Media Tanam Organik

Jenis daripada media tanam organik terbilang cukup beragam. Yang mana masing-masing jenisnya juga sudah banyak diaplikasikan secara langsung sebagai media tanam yang efektif bagi berbagai macam tanaman hias yang ada di tengah-tengah masyarakat. Yang mana selain untuk mengetahui yang cocok juga untuk mengestimasi perlu tidaknya menggunakan jasa sewa pick up Jogja untuk pengangkutan dalam jumlah besar atau tidak.

Beberapa di antaranya yang perlu Anda ketahui adalah sebagaimana berikut

1. Media Tanam Organik Kompos

Kompos sebagaimana sudah banyak dikenal merupakan jenis media tanam organik yang berasal dari proses fermentasi sejumlah tanaman atau limbah organic tertentu seperti halnya jerami, sekam padi, berbagai macam dedaunan, hingga rerumputan. Prinsipnya segala macam instrumen alam terlebih tanaman.

Keunggulan daripada media tanam kompos adalah karakternya yang mampu untuk mengembalikan dan meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah itu sendiri. Selian itu, media tanam kompos juga unggul dalam hal peranannya sebagai fasilitator dalam proses penyerapan unsur nitrogen (N) yang mana unsur tersebut sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Pemanfaatan kompos untuk media tanam. Sumber : istockphoto.com
Pemanfaatan kompos untuk media tanam. Sumber : istockphoto.com

Pada intinya, kandungan organik yang ada pada kompos memainkan dua peranan penting yaitu peranannya dalam membantu memperbaiki struktur tanah, terutama jika kondisi tanah kering. Dan yang kedua berperan dalam membantu memperbaiki kemampuan tukar kation yang ada pada tanah. tentu saja setelah melalui proses pelapukan secara sempurna.

2. Media Tanam Arang

Media tanam jenis organik yang kedua ada yang namanya arang. Arang ini umumnya berasal dari material kayu ataupun batok kelapa. Dengan karakternya yang kurang mampu mengikat air dalam jumlah banyak menjadikan media tanam yang satu ini sangat cocok untuk digunakan sebagai media tanam seperti tanaman anggrek dan semisalnya di daerah dengan tingkat kelembapan tinggi.

Media tanam arang juga termasuk yang tidak mudah mengalami pelapukan sehingga membuatnya sulit ditumbuhi jamur sekaligus minim akan unsur hara. Oleh karena itulah jika Anda hendak menggunakan media tanam arang, Anda perlu mensuplai media arang dengan unsure hara. lain

3. Media Tanam Organik Sabut kelapa

Penggunaan media tanam jenis organik berupa sabut kelapa juga cukup banyak digunakan. Sebagaiman yang sudah maklum, media tanam sabut kelapa berasal dari buah kelapa tua yang mana serabut kelapa ini memiliki serat yang cukup kuat.

Sabut kelapa untuk media tanam. Sumber : istockphoto.com
Sabut kelapa untuk media tanam. Sumber : istockphoto.com

Umumnya, penggunaan sabut kelapa sebagai media tanam dilakukan didaerah yang cenderung bercurah hujan rendah. Sebab, jika air hujan terlalu berlebihan bisa beresiko menyebabkan media tanam sabut kelapa mudah lapuk dan cepat mengalami pembusukan. Jika ini terjadi tentu saja bisa menjadi sumber penyakit tersendiri.

4. Media Tanam Pupuk Kandang

Nah, jenis media tanam yang keempat ini siapa yang tidak kenal?. Ya, jenis pupuk yang satu ini tidak lain berasal dari kotoran hewan sehingga seringkali disebut dengan istilah pupuk kandang. Pupuk kandang memiliki kandungan unsur hara yang cukup lengkap antara lain ada natrium (N), fospor (P), sampai dengan kalium (K). Pupuk kandang dalam hal ini memiliki perbedaan dengan jenis pupuk urea.

Unsur-unsur sebagaimana tersebut di atas bisa dibilang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman hias. Selain itu, pupuk kandang juga mengandung mikroorganisme yang diyakini mampu membantu dalam merombak bahan organic sehingga lebih mudah untuk dicerna dan diserap tanaman.

5. Media Tanam Humus

Media tanam humus bisa difahami sebagai segala macam hasil pelapukan bahan organic oleh jasad mikro. Bahan-bahan organic di sini bisa berupa jaringan asli tubuh tumbuhan atau bisa juga berupa jaringan asli binatang mati yang belum lapuk. Warna dari humus ini umumnya gelap.

Hubungannya dengan tanaman, media humus ini sangat membantu dalam proses penggemburan tanah sekaligus memiliki kemampuan daya tukar ion yang cukup tinggi sehingga membuatnya mampu menyimpan unsur hara dengan baik. Dengan begitulah media tanam humus sangat diharapkan bisa menunjang kesuburan tanah.

6. Media Tanam Sekam Padi

Dan yang terakhir dalam ulasan kali ini adalah media tanam berupa sekam padi. Sebagaimana sudah kita ketahui bersama, bahwa yang dimaksud dengan sekam padi adalah kulit biji padi yang sudah melalui proses penggilingan. Sekam di sini bisa berupa sekam yang sudah dibakar ataupun sekam mentah yang belum dibakar.

Sekam padi untuk media tanam. Sumber : unsplash.com
Sekam padi untuk media tanam. Sumber : unsplash.com

Perbedaannya, sekam bakar sudah tidak perlu lagi untuk dilakukan sterilisasi lagi sebagaimana sekam mentah. Selain itu, sekam mentah memiliki tingkat porositas yang sama. Selain itu kelebihan sekam mentah secara khusus adalah mudah dalam mengikat air, tidak mudah mengalami pelapukan, dan sumber kalium (K) yang dibutuhkan tanaman.

Cara Mudah dalam Memilih Media Tanam yang Baik

Bagi tanaman, media tanam merupakan tempat bertumpu agar tanaman bisa tetap berdiri dengan baik. Selain itu juga sebagai tempat di mana berbagai unsur-unsur penting pertumbuhan tanaman terkandung seperti unsur hara, unsur air, dan lain sebagainya yang dibutuhkan oleh tanaman. Oleh karena itu, memilih media tanam juga tidak kalah pentingnya. Berikut ini tips mudah dalam memilih media tanam.

1. Pastikan Jenis Tanaman Indoor atau Outdoor

Sebelum memilih media tanam yang tepat untuk tanaman hias di rumah minimalis Anda, pertama-tama pastikan dulu jenis tanaman Anda di rumah yang hendak dibelikan media tanam apakah tergolong tanaman indoor atau tanaman outdoor. Sebab, hal ini sedikit banyak akan menentukan media tanam apa yang lebih cocok.

tanaman hias interior. Sumber : unsplash.com
tanaman hias interior. Sumber : unsplash.com

2. Memastikan Kecocokan Tanaman dan Media Tanam Organik

Setelah memastikan terkait dengan apakah tanaman indoor ataukah tanaman outdoor yang hendak dibelikan media tanam, maka selanjutnya adalah mengenali sifat dan jenis daripada tanaman yang dimaksud, baru kemudian mengenali sifat daripada media tanam yang cocok. Dengan adanya kecocokan karakter, hal ini akan sangat membantu tanaman hias untuk tumbuh dengan baik.

3. Memperhatikan Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan juga penting untuk turut masuk dalam pertimbangan pemilihan media tanam tepat. Sebab, jika cuaca sekitar relatif berhawa panas dan kering, maka akan sangat disayangkan jika media tanam yang dipilih justru yang berkarakter kering. padahal justru sangat disarankan untuk memilih jenis media tanam yang mampu menyimpan air dengan baik. Demikian sebaliknya.

4. Mengenali Pola Pertumbuhan Tanaman

Mengenali kondisi pertumbuhan tanaman terkait dengan apakah sedang dalam fase persemaian sehingga belum begitu butuh pasokan hara dari luar atau sebaliknya juga cukup penting sebelum memilih media tanam yang cocok. Sebab, memberikan sesuatu yang tidak sedang dibutuhkan tanaman merupakan tindakan sia-sia. Bahkan menjadi cukup membahayakan tanaman jika sesuatu yang tidak dibutuhkan oleh tanaman diberikan secara berlebihan.

5. Sesuaikan Media Tanam dengan Jenis Pot

Meskipun cenderung teknis, mempertimbangkan faktor kecocokan media tanam dengan jenis pot terbilang perlu untuk dilakukan. Pot berbahan plastik misalnya, dengan pori-pori yang relatif lebih sedikit membuatnya mampu menahan kelembapan media tanam dengan baik. Oleh karena itu, disarankan untuk memilih media tanam yang mudah mengalirkan air dan porus.

Jenis-jenis pot. Sumber : istockphoto.com
Jenis-jenis pot. Sumber : istockphoto.com

6. Mengestimasi Usia Guna Media Tanam

Dan yang terakhir tentu saja mengestimasi faktor usia guna media tanam. Ya, semua jenis media tanam memiliki faktor usia guna atau usia produktif. Hal ini penting untuk diketahui agar Anda juga bisa mengestimasi lebih jauh terkait dengan kapan seharusnya Anda melakukan pergantian media tanam atau sejumlah tindakan yang diperlukan.

Nah, demikian itulah ulasan singkat seputar jenis-jenis media tanam organik yang perlu untuk Anda ketahui, juga beberapa tips mudah dalam memilih media tanam yang tepat untuk tumbuhan baik interior maupun eksterior hunian Anda. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.

Leave a Comment

Tukang Taman Berpengalaman.